Kampus-KOPMA IAIN Kudus baru saja mengadakan live Instagram
bersama Anis Sa’adah, yang merupakan seorang CEO dari Startup. Pada
perbincangan kali ini mengusung tema “The Effect of Digitalization on
Coperatives Today”, dan live kali ini di moderatori oleh Rofiatun
Rindiantika yang biasa di panggil mb tika selaku ketua umum KOPMA IAIN
Kudus di akun Instagram KOPMA IAIN Kudus, pukul 19:30 WIB. (12/04/2020).
Awalnya, mbak Anis menceritakan pengalamannya yang sudah 7 tahun
menggeluti dunia perkoperasian seperti ini. Ia dulunya hanya iseng masuk
di KOPKUN, yaitu koperasi yang ada di Universitas Sudirman tempat ia
kuliah dulu. Namun, lambat-laun ia semakin tertarik untuk terus
mengeksplor dan menekuni dunia perkoperasian yang sampai akhirnya ia dan
rekan-rekannya mengembangkan bisnis startup. Ia juga memaparkan jika
dulu merintis startup hanyalah modal keyakinan, ‘dulu itu memulai
startup hanya modal yakin doang, apalagi mulai incubator dulu tidak ada
yang faham IT, sedangkan harus ada yang punya skill dari IT. Kita juga
tidak boleh langsung menghentikan bisnis konfesional ini karena tanpa
itu kita tidak dapat modal untuk merintis startup ini”, tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa KOPMA harus lebih maju lagi dan selalu
berinovasi agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Kemudian, juga harus
pandai merubah suatu permasalahan menjadi sebuah ide baru. Sehingga
selain bisa menyelesaikan permasalahan juga bisa memunculkan peluang
yang menjanjikan. KOPMA juga harus bisa menjawab kebutuhan zaman yang
memerlukan pelayanan dimanapun dan kapanpun seperti adanya dompet
digital.
“KOPMA berdirikan mulai 1981, jadi sudah melewati fase-fase zaman.
Sehingga harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang ini,
tidak hanya mengandalkan kantin, toko, dan fotocopy lagi. Apalagi
sekarangkan sedang marak-maraknya bisnis modal”, jelasnya. Mengingat
sekarang keadaan kampus yang ditutup karena dampak dari wabah COVID-19,
yang menjadikan semua kegiatan dihentikan. Ia juga menyarankan agar
kegiatan tidak mati sepenuhnya, namun sistemnya saja yang diganti dan
disesuaikan dengan yang dibutuhkan seperti jasa delivery. Selain itu
juga bisa dengan mentoring dan membahas konflik yang dihadapi atau
strategi marketing agar setelah wabah ini berakhir sudah tahu yang akan
dilakukan dilapangan.
Masuknya virus Covid-19 juga memberikan dampak pada usaha koperasi dan
UMKM yang ada. Banyak koperasi dan UMKM mengalami krisis ekonomi,
sedangkan penyerapan pekerja paling banyak dari sektor ini. Sebaliknya,
banyak perusahaan yang rasanya menggunakan peluang adanya pandemik ini
sebagai momentum untuk mem-PHK pegawainya.
“adanya wabah ini sangat berimbas pada sektor koperasi dan UMKM.
Bagaimana tidak, karena adanya virus ini kemudian muncul larangan untuk
keluar rumah, yang mengakibatn terjadi krisis ekonomi, padahal hampir
90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Banyak sekali perusahaan besar yang
menggunakan momen ini sebagai alasan untuk mem-PHK pegawainya secara
besar-besaran. Tak hanya itu, tukang ojol yang dijanjikan bebas cicilan
pun masih saja ditarik membayar cicilan”, tegasnya.
Penulis
By : Zalfa
( Tim Bulletin)
Comments
Post a Comment